Dalam al-Qur'an terdapat penjelasan tentang arti kata Insya Allah, sebagaimana tertera dalam surat al Kahfi ayat 23 dan 24.
وَلَا تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَٰلِكَ غَدًا
إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ ۚ وَاذْكُرْ رَبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلْ عَسَىٰ أَنْ يَهْدِيَنِ رَبِّي لِأَقْرَبَ مِنْ هَٰذَا رَشَدًا
Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: “Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi,
kecuali (dengan menyebut): “Insya Allah”. Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini”. [ 24 ]
Ibnu Jarir ath-Thabari dalam Jami'ul Bayan menjelaskan, “Sungguh agung makna kata ‘insya Allah’ itu. Di dalamnya dikandung makna paling tidak empat hal.
Pertama, manusia memiliki ketergantungan yang tinggi atas rencana dan ketentuan Allah. Kedua, menghindari kesombongan karena kesuksesan yang dicapai. Ketiga, menunjukkan ketawadhuan (keterbatasan diri) di hadapan manusia dan Allah ﷻ. Keempat, bermakna optimisme akan hari esok yang lebih baik. (ws)