Qk6tZv5oorYOvbzoT8fSpmGbsikUNLG55TOQFNMJ

Rahasia Basmalah di Awal Surat Al Fatihah


Para ulama telah sepakat bahwa Basmalah termasuk bagian dari ayat dalam surat An-Naml. Tetapi berbeda pendapat tentang Basmalah yang terletak di awal Al Fatihah. Sebagaimana telah diketahui, bahwa surah Al-Fatihah terdiri dari tujuh ayat. Sebagian Ulama berpendapat bahwa basmalah bukan  ayat dari surat Al-Fatihah. Maka mereka memandang bahwa ayat :  غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ  adalah ayat ke 7 dari surat Al-Fatihah. Sebagian lagi berpendapat basmalah adalah ayat pertama dari surat Al-Fatihah. Sehingga ayat : غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّين adalah satu ayat dengan صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ . yaitu ayat ke 7.

Dengan demikian, membaca Basmalah dalam surat Al-Fatihah   adalah wajib hukumnya sebagaimana hukum membaca Al-Fatihah itu sendiri (di dalam ibadah shalat), baik ketika dibaca pelan (sirr) maupun keras (jahr). Pendapat ini dikuatkan oleh hadits yang diriwayatkan dari Nu'aim Al-Mujmir : Iia berkata : Aku pernah  shalat di belakang Abu Hurairah, kemudian dia membaca  “Bismillaahir Rahmaanir Rahiim”, lalu membaca Ummul Qur’an (surat Al-Fatihah), hingga tetkala sampai pada  “Ghairil Maghdluubi ‘Alaihim Waladl-Dlaalliin”, dia mengucapkan Aamiin, lalu orang-orang-pun mengucapkan Aamiin. Dan dia (Abu Hurairah) juga mengucapkan Allahu Akbar setiap  hendak sujud, dan ketika bangun dari duduk pada rakaat kedua (tahiyyat awal). Dan setelah selesai salam, dia berkata : Demi Dzat yang jiwaku berada dalam kekuasaan-Nya, sesungguhnya aku adalah orang yang paling menyerupai Rasulullah saw dalam shalat. (HR.An-Nasai : 895, Sunan An-Nasai, bab Qiraa-ati Bismillaahir Rahmaanir Rahiim, juz : 3, hal. 459)   

Dalam  Tafsir Ibnu Katsir  dipaparkan pula perbedaan pendapat dikalangan ulama tentang bacaan basmalah dalam shalat, apakah dibaca dengan suara keras (jahar) ataukah dibaca dengan pelan (sirr). 

Imam Malik, Imam Abu Hanifah dan pengikut-pengikutnya berpendapat, bahwa "Basmalah" bukanlah satu ayat dari surah Al-Fatihah dan juga bukan  ayat dari surah yang lain. Sebab itu menurut mazhab Imam Abu Hanifah, Ats-Tsawry dan Ahmad bin Hanbal "Basmalah" itu tidak dikeraskan membacanya dalam shalat (dibaca dengan pelan/sir), bahkan Imam Malik tidak membaca Basmalah sama sekali. 

Imam Syafii, sebagian pengikutnya berpendapat, bahwa "Basmalah"  adalah satu ayat dari surah Al-Fatihah dan bukan  ayat dari surah yang lain. Dan sebagian pengikut lainnya berpendapat, bahwa basmalah adalah salah satu ayat dari surah Al-Fatihah, dan satu ayat dari permulaan setiap surat lainnya. Sebab itu Menurut mazhab Imam Syafii "Basmalah" itu dibaca dengan suara keras (jahar) dalam shalat. (Tafsir Ibnu Katsir, Juz 1 hal.101) (ws)


Related Posts

Related Posts

Posting Komentar