Qk6tZv5oorYOvbzoT8fSpmGbsikUNLG55TOQFNMJ

Pentingnya Mendidik Akhlaq Anak


Dalam Islam akhlaq bersifat vertikal dan horisontal. Setiap Muslim dituntut dapat berakhlaq mulia kepada Allah maupun kepada sesama. Sehingga penting bagi orangtua memperhatikan pendidikan akhlaq anak. Sebagaimana tertera dalam perintah Nabi Muhammad SAW kepada orangtua – sebagai pendidik pertama dan utama – untuk membentuk akhlaq anak-anak mereka. Dari Anas bin Malik ra, dari Rasulullah SAW telah bersabda:

أَكْرِمُوا أَوْلَادَكُمْ وَأَحْسِنُوا أَدَبَهُمْ.  

muliakanlah anak-anak kalian dan baguskanlah akhlak mereka. (Hadits Riwayat Ibnu Majah no.3671)

Menurut as-Sanady, hadits ini mengisyaratkan akan adanya kemungkinan yang  luas bagi anak-anak untuk menerima kebaikan maupun keburukan. Sehingga penting bagi mereka untuk mendapatkan pendidikan akhlaq.(hasyiyatu as-Sanadiy ‘Ala Sunan ibnu Majah,2/391)

Sedangkan menurut al-Munāwi memuliakan anak-anak dapat dilakukan dengan mengajari mereka, melatih mental dan membaguskan budi pekerti. Membiasakan agar menjadi karakter hingga terlihat dalam bentuk amal perbuatan.(at-Taysīr bi as-Syarḥi al-Jami’ al-Shagir, 1/203)  

Hadits lain terkait dengan pentingnya mendidik akhlaq anak, adalah kewajiban orangtua untuk memenuhi hak-hak pendidikan bagi anak mereka. 

Dari Ibnu Abbas ra, ia bertanya kepada Rasulullah saw, “apakah hak anak terhadap ayahnya?” Rasulullah saw menjawab, “أَنْ يُحْسِنَ اسْمَهُ، وَيُحْسِنَ أَدَبَهُ”  berikan nama yang bagus dan baguskanlah akhlaknya.(syu'abul Iman 11/132)

Menurut al Munāwi, hadits tersebut diatas merupakan perintah bagi orang-tua untuk mendidik anaknya dengan prinsip-prinsip etika hukum Islam hingga mereka menyenangi prinsip-prinsip tersebut dan tumbuh berkembang berdasarkan prinsip-prinsip itu.(at-Taysīr biSyarḥi al-Jami’ al-Shagir, 1/500) 

Dalam hadits diterangkan pula bahwa mendidik sikap dan nilai peserta didik merupakan pemberian terbaik. Sebagaimana hadits tentang pemberian dari ayah kepada anaknya. Diriwayatkan dari Ibnu Sa’id al’Ash dari ayahnya dari kakeknya, bahwasanya Rasulullah telah bersabda,

مَا نَحَلَ وَالِدٌ وَلَدًا مِنْ نَحْلٍ أَفْضَلَ مِنْ أَدَبٍ حَسَنٍ.  

“tidaklah ada sebuah pemberian dari ayah kepada anaknya yang lebih utama daripada  adab yang baik” (hadits riwayat Ahmad bin Hanbal, 24/128)

Adab yang baik merupakan tugas seorang ayah untuk mengajari serta mendidik mereka dengan cara menegur kesalahan dengan tegas, memberikan ancaman, serta melatih untuk berbuat kebaikan dan mencegah keburukan. Sesunguhnya pendidikan yang baik akan mengangkat seorang budak menjadi raja.(at-Taysīr biSyarḥi al-Jami’ al-Shagir, 2/369) 

Demikianlah pentingnya mendidik akhlaq anak. Anak yang memiliki nilai-nilai akhlaq yang kuat di dalam dirinya, akan berusaha menerapkan dalam keyakinan dan perilakunya. (ss) 

Daftar Pustaka

  1. Ibnu Mājah, Sunan Ibnu Majah, (Beirut: Dar Ihya al-Kutub al-'Arabiya, tth)
  2. Muhammad bin Abdul Hādiy as-Sanadiy, ḥasyiyatu as-Sanadiy ‘Ala Sunan ibnu Mājah, (Beirut: Dār al Jīl, tth)
  3. Zaynuddîn al-Munāwi, at-Taysīr biSyarḥi al-Jāmi’ al-Șagīr, (Riyadh: Maktabatu al-Imām asy-Syāfi’ī, 1988)
  4. Abu Bakar al Bayhaqī, Syu’abul Īmān,(Riyadh: Maktabatu ar-Rusyd, 2003)
  5. Ahmad bin Hanbal, Musnad al-Imam Ahmad bin Hanbal, (Beirut: Muassasatu al-Risalah, 1421 H)


Related Posts

Related Posts

Posting Komentar