Qk6tZv5oorYOvbzoT8fSpmGbsikUNLG55TOQFNMJ

2 Keutamaan Surat Al-Waqi’ah


Surat Al Waqi’ah, termasuk surah Makkiyyah, merupakan surat ke-56 pada juz ke-27. Kecuali ayat 81 dan 82 Madaniyyah. Turun sesudah Surat Taha. Dinamakan Al Waqiah karena sesuai dengan ayat yang pertama yakni al-waqiah yang memiliki arti kiamat. 

Nama surat ini sekaligus menjelaskan tema yang dikandungnya, yaitu hari kiamat. Sebagai bantahan bagi segala ucapan orang-orang yang meragukannya. Memberi kepastian akan terjadinya kiamat, maka ia disebut al waqi’ah, yang berarti kenyataan. (Sayyid Quthb)

Surat ini menceritakan tentang bagaimana hari kiamat akan terjadi dan juga balasan bagi orang mukmin dan juga orang kafir. Terdapat juga keterangan tentang penciptaan manusia, api dan juga segala jenis tumbuhan sebagai keterangan tentang kekuasaan Allah serta akan adanya hari kebangkitan yang memang benar adanya. 

Abu Ishaq telah meriwayatkan dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, bahwa Abu Bakar pernah bertanya, "Wahai Rasulullah, engkau kelihatan telah beruban." Rasulullah Saw. menjawab: Telah membuatku beruban surat Hud, surat Al-Waqiah, surat Al-Mursalat, surat An-Naba, dan surat At-Takwir.


Surat Kekayaan

Abdullah Ibnu Mas’ud berkata, "Apakah aku mengkhawatirkan anak-anak perempuanku jatuh fakir? Sesungguhnya aku telah memerintahkan kepada semua anak perempuanku agar setiap malam membaca surat Al-Waqiah karena aku pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda:

 مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْوَاقِعَةِ كُلَّ لَيْلَةٍ، لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ أَبَدًا

“Barang siapa yang membaca surat Al-Waqiah setiap malam, niscaya tidak akan terkena kemiskinan selamanya.”

Hadits di atas dikeluarkan oleh al-Hârits bin Abu Usâmah dalam kitab Musnad-nya, no. 178, dikeluarkan pula oleh Ibnu Sunniy dalam kitab Amalul Yaum wal Lailah, no. 674. Meskipun Imam Ahmad bin Hambal, Imam Abu Hâtim ar-Râzi, imam Abdurrahman bin Abi Hatim, Imam ad-Daruquthni, al-Baihaqi dan selainnya melemahkan hadits ini. 

Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir mencantumkan hadits serupa dari Anas.

سُوْرَةُ الْواقِعَةِ سُوْرَةُ الْغِنَى فَاقْرَؤُوْهَا وَعَلَّمُوْهَا أَوْلَادَكُمْ

“Surat Al Waqiah adalah surat ‘kekayaan’. Maka bacalah Surat Al Waqiah dan ajarkanlah kepada anak-anak kalian” (HR. Ibnu Murdawaih)


Surat ini adalah Ketauhidan

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW,

 كاَدَ الْفَقْرُ أَنْ يَكُوْنَ كُفْرًا 

“Barang siapa yang membaca surat al-waqiah setiap harinya maka ia tidak akan ditimpakan kekafiran”. 

Dalam hal ini, Imam Soufyan ats-Tsauri berkata: “Aku tidak sedih karena bencana yang menimpa kepadaku, tetapi aku khawatir menjadi kafir ketika aku dicoba suatu bencana.”

Buya Hamka menjelaskan bahwa maksud membaca tiap malam dalam hadits yang disebutkan di atas, agar memahami isinya dan mengamalkannya. “Jika kita baca Surat ini dan kita pahami maknanya, jiwa kita akan merasa kuat. Kita tidak akan meras rendah diri kecuali kepada Allah. Kita tidak akan menggantungkan harapan kepada sesama manusia. Itulah kekayaan sejati.” 

Siapapun yang merenungkan isi surat tersebut baik-baik, maka ia akan menganggap ringan segala kesulitan yang ada di dunia. Dalam surat tersebut juga dijelaskan tentang asal-usul manusia yang dijadikan dari setetes air yang hina. Serta dijelaskan pula asal-usul tanaman dan air, yang keduanya menjadi sumber terpenting dalam kehidupan manusia. (ws)


Related Posts

Related Posts

Posting Komentar